Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

NASIONALISME HUMANISTIS MAHATMA GANDHI

  Penulis: “Petrus Krisologus Taitoh” Nasionalisme humanistis, sebagaimana judul artikel ini diinspirasikan dari ungkapan Gandhi tentang nasionalismenya sebagai berikut ini : “My Nation alism, fierce though it is, is not exclusive, or designed to harm any Nation or individual. My mission is not merely brotherhood of Indian humanity. My mission is not freedom of India. Through realization of freedom of India I hope to realize and carry on the mission of brotherhood of man. The conception of my patriotisme is nothing if it is not consistent with the broadest good of the humanity at large…” Ungkapan ini menunjukkan bahwa atribut humanitas dipilih untuk mendampingi gagasan nasionalisme, suatu gagasan yang dalam realitas memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” bangsa lain dari bangsa sendiri. Nasionalisme menuntut adanya patriotisme (kecintaan terhadap tanah air) yang pada akhirnya dapat menimbulkan pemujaan berlebihan terhadap bangsa sendiri dan meremehkan bangsa lain (chau...

Konsep Perdamaian Menurut Mahatma Gandhi dan Relevansinya Bagi Kehidupan Bermasyarakat Di Indonesia

  Oleh Fransiskus F. Soni (Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira) Manusia pada dasarnya suka akan perdamaian. Ketika suatu negara berada dalam situasi kacau seperti perang, selalu ada usaha dari warga negaranya untuk keluar dari situasi perang tersebut. Usaha untuk keluar dari situasi kacau ini menunjukan bahwa manusia merasa tidak aman bila kehidupan mereka diusik oleh hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan. Suatu situasi hidup yang kacau melahirkan orang-orang hebat. Misalnya, bangsa Indonesia memiliki banyak pahlawan yang berjasa karena kegigihan mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari negara-negara penjajah. Mereka adalah orang-orang yang berusaha menciptakan perdamaian sekalipun harus kehilangan nyawa. Perdamaian merupakan topik yang masih sangat relevan untuk dibahas sampai sekarang. Fakta membuktikan bahwa konflik masih sering terjadi baik di Indonesia maupun di negara lain. Banyak keputusan dan tindakan yang tidak adil sering memicu timbulnya k...

KEBEBASAN MANUSIA SEBAGAI PROSES MENUJU TUJUAN AKHIR MENURUT SWAMI VIVEKANANDA

  Oleh: Petrus Alvian Bonlay (Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang)   PENDAHULUAN Swami Vivekananda adalah seorang tokoh dalam sejarah Hindu, India dan pemikir Timur yang ada di   Barat. Beliau lahir pada tanggal 9 Juli 1862 di Kalkuta yang mempunyai nama asli Narendra nath yang mempunyai wajah ganteng. Dia lahir dalam keluarga yang mapan, ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya adalah seorang agamawan pada masa kecilnya beliau banyak mengenyam pendidikan Kristen yaitu General Assembly’s Institusion . Dalam pemikirannya dipengaruhi oleh tokoh Keshab Chunder Send dan Ramakrsna. Pada tahun 1882 dia bertemu dengan Ramakrisna, pada tahun 1883 dia mengikuti parlemen agama-agama di Chicago dan pada tahun 1884 mendirikan perkumpulan masyarakat Vedanta di Amerika. Kemudian dia kembali ke India untuk melanjutkan misi gurunya yang bertepatan bencana kelaparan selama 3 tahun. Dan pada tanggal 4 Juli 1902 beliau menghembuskan nafas terakhirnya [1] ....

SATYAGRAHA : SEBAGAI UPAYA PENCARIAN AKAN KEBENARAN DIPERHADAPANKAN DENGAN FENOMENA HOAX DI INDONESIA

  Penulis:  Yohanes Naifio (Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang) Sebuah Pengantar Dalam setiap zaman, kebenaran akan selalu menjadi sesuatu yang dipermasalahkan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan sikap dalam melihat dan menilai kebenaran tersebut. Ada orang yang kurang menghargai kebenaran sehingga kemudian menganggap sepele kebenaran. Orang-orang yang demikian tidak segan-segan untuk membelokkan kebenaran demi motif dan tujuan tertentu. Namun di sisi lain ada juga orang-orang yang sangat menjunjung tinggi nilai kebenaran dan bahkan menjadikan kebenaran sebagai patokan dan tujuan dari hidupnya. Dalam alam pemikiran filsafat, kebenaran didefinisikan sebagai persesuaian antara apa yang ada dalam dunia ide dengan apa yang ada sebagai kenyataan. Dalam kehidupan sehari-hari, kebenaran menjadi sesuatu yang vital bagi kehidupan manusia. Kebenaran dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang bermoral dan berjiwa sosial serta diterima oleh masyarakat. Selain itu dengan...

KONSEP YOGA INTEGRAL SRI AUROBINDO SEBAGAI PENYELARAS VITALITAS DAN INTELEKTUALITAS DIRI MANUSIA

Oleh: Serapine Serani Roman Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang   Pendahuluan Sekarang ini umat manusia sedang mengalami sebuah krisis evolusi di mana tersembunyí sebuah pilihan nasibnya; karena telah dicapai suatu tahap di mana pikiran manusia sudah mencapai arah tertentu dengan kemajuan besar, namun di sísi lain, pikiran manusia mengalami jalan buntu dan bingung, karena tidak lagi dapat menemukan jalannya. Manusia telah menciptakan sebuah sistem peradaban yang sudah menjadi terlalu besar bagi kemampuan mentalnya yang terbatas sebuah pembantu yang terlalu berbahaya bagi ego serta nafsunya yang membuat kesalahan serta kebodohan.  Akal-budi manusia tidak dapat sampai pada kebenaran terakhir apapun, karena la tidak dapat sampai pada akar benda-benda maupun mencakup keseluruhan rahasianya akal-budi hanya berurusan dengan yang terbatas, yang terpisah, unsur yang terbatas, dan tidak memiliki ukuran untuk semua dan yang tidak terbatas. Akal-budi juga tidak dapat me...

MEMBACA PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI

  Penulis: (Handrianus A.Nahak)   Sentilan Awal             Nama lengakap beliau adalah Mohandas karamchand Gandhi, dan nama mahatma adalah gelar belaiu yang artinya orang berjiwa besar, lahir 2 oktober 1869, di porbandar, india. Anak kemepat, ayahnya bernama karamchand dan ibunya bernama bulitbai, menikah dengan Kasturba di usia 13 tahun karna pada waktu itu kakknya menikah sehingga untuk menghemat biaya beliau dinikahkan. Pada tahun 1888 gandhi melanjutkan pendidikannya ke inggris untuk belajar ilmu hukum, di inggris Gandhi agak kesulitan menyesuaikan diri ini karna budaya india yang konservatif bertemu dengan budaya inggris yang liberal. Gandhi orangnya sangat pemalu, suatu kesempatan ketika ia selesai menyelasiakan study inggris di panggil ke india untuk menjadi pengacara namun ketika hakim memberikan kesempatan pada Gandhi untuk berbicara tanganya gemetar hingga akhrinya ia memberikan kesempatan itu pada temanny...